'Aaaaaa~ Kita ketemu lagi hihihi Btw kalian ada cerita terbaru gak? Kayaknya aku harus mengurangi jam untuk nonton K-drama nih soalnya aplikasi tontonan aku bertambah. Dari hanya Netflix dan Viu, sekarang terbitlah IQIYI. Semua karena Yumi’s Cell, So I Married the Anti-Fan dan Idol: The Coup. Bahaya banget deh. Aku selalu sempatin nonton (subuh) sebelum tidur! Haruskah aku salahin mereka? HAHAHA Oh! Aku punya kabar gembira! Bukan tentang aku sih tapi temanku, Chocho. Kalian masih ingat dia, kan? Satu tahun yang lalu, dia berencana resign dari kantornya karena ingin melakukan hal yang dia suka. Tentu aja aku senang bukan main! Tapi ketika keinginannya muncul karena terinspirasi dari aku — aku jadi punya “beban” tersendiri gitu lho. Tunggu. Kalian jangan salah paham yah. Maksudnya: aku — somehow — ngerasa ikut bertanggung jawab dan harus ambil bagian sebelum dia mengambil keputusan penting seperti itu. Akhirnya aku dan Chocho janjian buat tukar pikiran tentang rencana karirnya. Chocho kasih aku list rencananya dan aku — jujur — kaget banget. Kaget karena dia udah merencanakannya dengan matang. Karena rencananya udah tersusun dan matang, aku hanya kasih 2 masukan untuk dia pikirin dengan baik sebelum mengambil keputusan. 1. Ada berapa banyak di tabungan untuk dana darurat? Karena ketika kita resign, kita akan berhenti dapat pemasukan bulanan dan harus memakai dana tabungan untuk menyambung hidup sementara (jika gak ada pemasukan lain di luar monthly salary) 2. Seberapa lama tabungan bisa bikin kita bertahan — hingga kita mendapatkan penggantinya? 2 bulan? 3 bulan? — jika tabungan masih mampu bertahan maksimal selama 3 bulan, apa setelahnya tabungan masih dalam keadaan baik? Jika untuk kedua pertanyaan di atas, jawabannya “IYA” — then go for it! Chocho bilang, “Tabunganku lebih dari cukup. Tapi gimana kalau sebaliknya?” Kemudian aku jawab, “Jika sebaliknya, ada baiknya untuk gak gegabah meninggalkan pekerjaan yang ada. Hindari meninggalkan sesuatu yang dampaknya malah membuat problema baru — seperti bingung cara melanjutkan hidup karena gak ada sumber penghasilan lagi.” Chocho: Jadi apa yang harus aku lakukan? Aku: Gimana kalau kamu tetap kerja di sana sembari cari yang baru sesuai yang kamu mau? Setelah udah dapat, baru deh kamu kerjain semua yang udah kamu rencanakan. Gimana? Chocho terdiam. Kayaknya dia kurang setuju karena udah gak betah banget. Aku: “ Cho, please ingat ini baik-baik. Sekarang lagi jaman Corona. Di mana semua orang masih berjuang untuk kembali seperti semula. Gak mudah untuk menghasilkan uang dan bertahan hidup. Kalau kamu ngelepasin yang kamu punya sekarang tanpa ada tempat yang baru, menurutku itu seperti bunuh diri. Ya aku tau, kamu punya cukup tabungan. Tapi sayang banget kalau dipakai untuk itu. Ya, kan? Lebih baik kamu bertahan sedikit lagi sembari cari yang baru. Please~” Akhirnya Chocho setuju. Satu tahun berlalu... Kemudian tadi malam, Chocho kasih aku kabar gembira. Tanpa diduga, temannya menawarkan pekerjaan yang selama ini dia idam-idamkan! AAAAAAAAAAAAAAAAA~~ Akhirnya penantian itu terjawab. Chocho bersabar dan bertahan dalam keadaan sulit, bijaksana dalam mempergunakan uang dan tabungannya, dan sekarang dia memetik hasilnya~ Sekarang saatnya aku untuk melihat dia melaksanakan rencana-rencana yang udah dipersiapkan dari setahun lalu. Untuk kalian, Apapun yang sedang jadi pergumulan dan perjuangan kalian saat ini, please jangan putus asa dan gegabah. Penantian itu pasti akan tiba dan terjawab. Mari kita buat itu terjadi~ xoxo, RSW'
See also:
comments