'Sebenarnya satu bulan belakangan ini, aku memasuki masa-masa berat dan sulit. Entah, rasanya aku seperti gak sanggup ngejalanin semua hal yang aku lakukan. Dari Youtube, perintilan hal-hal untuk goal lainnya sampai ke Ria SW Street Food. Berkali-kali aku mencoba cari alasan untuk vakum dari youtube -- tapi aku ingat, aku bahkan baru aja comeback dua bulan lalu. Berkali-kali aku mencoba cari alasan untuk menghindar dari tanggung jawabku di Omija -- tapi aku gak rela mencoreng nama baikku hanya karena ketidak sanggupanku yang bersifat sementara. Berkali-kali juga aku mencoba cari alasan untuk menyerah dengan semua impianku yang belom tercapai -- tapi aku ngerasa kayak gak ada tujuan hidup kalo melepaskannya. Lebih jauh lagi kalo boleh jujur, aku bahkan keteteran dengan jadwal syuting, editing, persiapan konsep video berikutnya dan kehidupan pribadiku. Padahal dulu aku bisa atur scheduleku dengan baik tapi sekarang rasanya jadi sulit sejak tanggung jawabku bertambah (street food). Tapi aku gak bisa komplen dengan keadaan karena ini emang impian yang sudah aku capai. Aku bertanggung jawab untuk membuatnya terus bertahan di dunia nyata. Apa iya aku harus melepaskan salah satunya biar aku gak keteteran lagi? Tentu saja tidak. Aku hanya perlu beradaptasi dengan perubahaan ini! Dan kalian tau gak, di saat aku sedang bergumul dengan diriku sendiri tentang : 1. tetap bertahap sampai waktunya break atau 2. mengambil break (vakum) lebih awal dari jadwal seharusnya... Sang Pencipta malah kasih aku sesuatu di luar dugaanku. Kalian bisa tebak apa? Ketemu NU\'EST di belakang panggung saat di Bangkok kemarin. Emang sih aku bukan penggemar mereka atau bukan orang yang selalu ngikutin up-date-an mereka. Bukan ini yang mau aku ceritain. Tapi cara Sang Pencipta menggunakan dan menghadirkan NU\'EST untuk membuat aku sadar dan kuat yang bikin aku speechless. Ketika ketemu mereka secara langsung dan bertatap mata, aku seperti berkaca. Mereka masih berjuang. Mereka juga keteteran antara waktu bekerja dan waktu kehidupan pribadi tapi mereka tetap melangkah maju dan mencoba mencari celah untuk beradaptasi. Begitupun denganku. Aku harus melakukan hal yang sama. Punya kesempatan untuk ketemu dan ngobrol sama mereka adalah bonus yang sangat indah di jalanku yang sedang sulit. Bukankah aku akan jadi pribadi yang bebal dan tidak bersyukur jika memutuskan untuk menyerah di saat Sang Pencipta udah kasih \"bonus\" seperti ini untukku? Meski sekarang langkahku sedang tertatih (seperti lagu Kerispatih) tapi aku memutuskan untuk tetap melangkah. Gak perlu dengan langkah besar, cukup dengan langkah kecil. Ini akan jauh lebih berarti dibanding aku melangkah mundur atau diam di tempat. Buat kalian yang sedang merasakan hal yang sama, ayo genggam tanganku, kita jalan maju secara perlahan. Gak perlu terlalu serius mengkhawatirkan sesuatu yang hanya ada di pikiran dan asumsi kita. Aku percaya, jika memang itu jalan kita, Sang Pencipta dan alam semesta pasti akan \"mempermudah\" langkah kita~ xoxo, RSW'
Tags: chatuchak , talad neon
See also:
comments